• ,
  • - +
Ombudsman Puji Kondisi Rudenim Kalideres: Nyaman, Tidak Overload
Kliping Berita • Sabtu, 08/06/2019 •
 
Ombudsman sidak ke Rudenim Kalideres (Foto: Rolan/detikcom)

Jakarta - Ombudsman melanjutkan rangkaian inspeksi mendadak (sidak) di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kalideres, Jakarta. Kondisi Rudenim pun mendapat pujian karena dinilai nyaman dan tidak overload.

Rombongan sidak dipimpin Anggota Ombudsman, Adrianus Meliala. Mereka tiba di Rudenim Kalideres, Jalan Peta Selatan, Jakarta Barat, Sabtu (8/6/2019), pada pukul 22.25 WIB. Adrianus langsung berkeliling mengecek data warga rudenim, ruang tunggu, hingga ruang sel para deteni.

"Saya pikir ini bagus ya oke. Saya pikir ini cukup lumayan nyaman. Mungkin juga karena Kepala Rudenim-nya wanita sehingga dia melihat dari unsur keindahan juga," ucap Adrianus.

Dia juga menilai Rudenim Kalideres tidak mengalami overload. Dia menyebut masih ada ruang untuk para deteni berinteraksi.

"Dari segi jumlah orang yang ada di sini itu juga tidak overload. Masih cukup ruang untuk mereka berinteraksi. Jadi saya pikir masih cukup ideal," kata Adrianus

Namun, Adrianus menyinggung kegiatan warga rudenim. Menurut Adrianus, perlu adanya kegiatan bagi warga rudenim untuk menghabiskan waktu menunggu keputusan dari pihak keimigrasian.

"Dalam rangka membunuh waktu mereka karena mereka di sini sangat tergantung kepada pihak luar, pihak Indonesia sebagai pengirim, dan juga pihak negera mereka sendiri. Maka ada kemungkinan mereka sendiri lama sekali. Mungkin bisa melebihi satu tahunan. Maka bagaimana rudenim membunuh waktu itu? Dengan apa?" tanyanya.

Menanggapi hal tersebut, Petugas Jaga Rudenim, Khadafi menjawab sudah ada kegiatan yang diterapkan kepada para warga Rudenim. Dicontohkanya kegiatan olahrga dan beribadah.

"Ada (kegiatan), programnya seperti olahraga sama ibadah gereja di aula setiap hari Kamis dan Minggu," jawab Khadafi.

Selain itu, menurut Khadafi, di Rudenim Kalideres juga ada pelatihan musik. Kegiatan ini sangat digemari para warga rudenim asal Afrika.

"Ada pelatihan lebih ke musik sih, karena musik bisa mengurangi rasa jenuh. Mereka lebih rileks. Apalagi orang Afrika ini lebih suka nyanyi dan musik," tuturnya.





Loading...

Loading...
Loading...
Loading...