Ombudsman harap perbaikan sistem di tubuh Polri
Elshinta.com - Komisi III DPR RI mempersilakan kepada masyarakat untuk memberikan masukan terkait pencalonan Komjen Pol Idham Azis sebagai Kapolri. Fit and proper test sendiri akan dilakukan pada Rabu (30/10) hari ini.
Berdasarkan data dari Ombudsman RI, Polri masih menjadi lembaga yang paling tinggi dilaporkan oleh masyarakat. Serta di tahun ini Ombudsman banyak mendapat laporan terkait kasus kerusuhan yang terjadi 21-23 Mei 2019.
"Paling banyak pada kegiatan reserse, khususnya saat masyarakat tidak mendapatkan kepastian mengenai laporan yang mereka majukan, itu yang menyebabkan masyarakat lalu melapor, jumlah bisa mendapat 95 persen," kata Anggota Ombudsman, Adrianus Eliasta Meliala kepadaElshinta,Rabu (30/10).
Ia menyatakan Polri sudah menindak lanjuti laporan dari masyarakat. Tetapi Polri belum serius untuk meningkatkan pemberian kepastian kepada masyarakat. "Kita kan butuh kepastian, misalnya sebulan, dua bulan, seminggu," tambahnya.
Menurutnya, suatu lembaga penyediaan jasa publik yang bersifat profesional, akuntabel maka kepastian tersebut akan menjadi penting dilakukan.
"Kapan kemudian P-21 (pemberitahuan bahwa hasil penyidikan sudah lengkap) itu tentu Polisi sendiri tidak bisa menjanjikan karena banyak sekali variabel yang menghampiri mereka," ujarnya.
Adrianus berharap ada perubahan sistem yang saat ini digunakan oleh Polri, mengingat anggaran kepada Polri sendiri cukup besar, dan sumber daya manusia (SDM) pun sudah cukup baik.
"Kami berharap adanya satu aplikasi yang mana masyarakat dapat mengadukannya melalui aplikasi tersebut, juga prosesnya dapat dipantau melalui aplikasi tersebut," tandasnya.
