Ombudsman Dukung Program Pengembangan Pertanian Berkelanjutan BPSI Tanaman Industri dan Penyegar
SUKABUMI - Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika mendukung program pengembangan pertanian berkelanjutan yang dikerjakan oleh Balai Pengujian Standar Instrumen (BPSI) Tanaman Industri dan Penyegar Kementerian Pertanian di Sukabumi. Salah satunya penyaluran benih kopi bersertifikat, kelapa dan kakao secara gratis pada bulan Desember nanti.
"Program penyaluran benih ini sangat baik untuk membantu masyarakat mengembangkan pertanian seperti kopi, kelapa dan kakao. Selain itu juga diberikan pendampingan melalui pelatihan hingga produksi," ujar Yeka saat mengunjungi perkebunan BPSI di Parungkuda Sukabumi, Selasa (14/11/2023).
Yeka mengatakan pihaknya mendukung pengembangan sejumlah varietas unggulan yang digagas oleh BPSI untuk meningkatkan kesejahteraan para petani maupun pelaku usaha.
Selain meninjau perkebunan dan lokasi pembenihan beberapa tanaman varietas unggul, Yeka juga melihat laboratorium lapang bioenergi yang dikembangkan BPSI. BPSI telah mengolah buah kemiri sultan menjadi bahan bakar biodiesel. Dengan alat biodiesel reactor yang dimiliki BPSI Tanaman Industri dan Penyegar, mampu menghasilkan kapasitas produksi 3000 liter per 6 jam.
Namun Yeka menyayangkan biodiesel yang dihasilkan BPSI Tanaman Industri dan Penyegar belum bisa dikomersilkan. Saat ini hanya dimanfaatkan untuk mobil operasional. "Padahal biodiesel yang dihasilkan oleh BPSI Tanaman Industri dan Penyegar ini sangat bermanfaat jika dapat digunakan oleh masyarakat. Bahannya organik dan ramah lingkungan," ujarnya.
Sebelumnya, dalam acara public hearing Standar Pelayanan Publik, Yeka mengatakan sebagian besar kegiatan atau program BPSI merupakan pelayanan publik. Seperti pelatihan, penyaluran benih, serta pengujian instrumen untuk meningkatkan produktivitas. Untuk itu perlu diterapkan standar pelayanan oublik seperti yang diamanatkan dalam UU Pelayanan Publik.
"Tata kelola produk tanaman Industri dan penyegar dari hulu ke hilir merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pelayanan publik yang masuk dalam tiga ruang lingkup pelayanan publik yakni barang, jasa dan adkinistratif. Sehingga terhadap penyelenggaraannya perlu dipastikan tidak terjadi maladministrasi," ujarnya.
Kepala BPSI Tanaman Industri dan Penyegar Kementan, Tedy Dirhamsyah mengatakan pihaknya sangat memerlukan dukungan dan masukan dari masyarakat maupun stakeholder dalam peningkatan kualitas pelayanan.
Instansinya menjalankan tugas melaksanakan pengujian standar instrumen tanaman industri dan penyegar. Mandat komoditas di antaranya tanaman karet, kopi, kako, teh, kemiri sultan.
Di BPSI Tanaman Industri dan Penyegar juga dikembangkan pembenihan dari hulu ke hilir. "Desember nanti akan dibagikan 300 ribu benih kopi arabica secara gratis cukup bersurat kepada kami," ujar Tedy.
Nilai manfaat yang diberikan BPSI Tanaman Industri dan Penyegar kepada masyarakat setahun bernilai Rp 9 miliar.
Produk unggulan BPSI Tanaman Industri dan Penyegar di antaranya biopestisida dan pupuk hayati, produk olahan kopi dan kakao, kopi Binturong, biodiesel dan bioetanol. (awp)