• ,
  • - +
Ombudsman Dorong Bulog Beli Beras Petani Dengan Terapkan 3T
Kabar Ombudsman • Selasa, 18/10/2022 •
 
Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika

Gorontalo - Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika menyarankan agar Perum Bulog membeli beras langsung dari petani untuk menggenjot pengadaan beras serta menjaga stabilitas harga jual beras petani.

"Bulog bisa lebih fleksibel dalam pengadaan beras. Tidak hanya mengandalkan mitra, namun juga bisa langsung membeli dari petani. Yang penting Bulog datang bawa 3 T yaitu bawa truk, timbangan dan tunai," ujarnya dalam tinjauannya ke Gudang Bulog di Kota Gorontalo, Selasa (18/10/2022).

Yeka mengatakan saat ini Bulog harus bersaing dengan perusahaan swasta yang membeli beras petani dengan harga di atas Harga Pembelian Pemerintah (HPP). "Sebelum masuk pemain-pemain baru (perusahaan swasta), Bulog bisa menguasai 10 % pangsa pasar beras nasional, sekarang mungkin hanya tinggal 3 %. Arahnya sudah liberalisasi, padahal Bulog adalah penjaga ketahanan pangan nasional," ungkap Yeka.

Untuk itu, Yeka mengatakan Ombudsman akan memberikan saran kepada pemerintah untuk memaksimalkan potensi Bulog dalam menstabilkan harga serta mengamankan cadangan pangan pemerintah. "Kami akan memberikan saran-saran kepada pemerintah. Presiden Joko Widodo sudah memberikan peringatan untuk antisipasi krisis pangan pada 2023," ucapnya.

Kadiv Manajemen Logistik Perum Bulog, Sopran Kenedi menjelaskan, Kantor Perum Bulog Cabang Gorontalo sudah melakukan penyerapan pengadaan beras Public Service Obligation (PSO) dan beras komersil pada tahun 2022. "Penyerapan beras PSO dilakukan dari kegiatan movenas (movement nasional), yang dimana beras tersebut diambil dari Provinsi Sulawesi Selatan. Untuk penyerapan beras komersil dilakukan penyerapan dari sekitar wilayah Provinsi Gorontalo," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Perum Bulog Divre Sulutgo Ali Ahmad Najih menjelaskan, Kantor Perum Bulog Cabang Gorontalo sudah mencapai realisasi program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) per tanggal 16 Oktober 2022 sebanyak 1,3 juta kg atau 45,98 % dari target. "Berarti kantor cabang Gorontalo masih memerlukan 54.02 % lagi untuk mencapai target yang diberikan oleh kantor pusat Perum Bulog sampai dengan akhir tahun 2022," tuturnya.

Ali menerangkan, kendala belum tercapainya target tersebut adalah preferensi konsumen di Provinsi Gorontalo yang lebih menyukai beras baru, atau beras yang usia simpannya tidak terlalu lama.

Dalam rangka menjaga stabilisasi harga di wilayah Provinsi Gorontalo, Ali mengatakan pihaknya secara rutin melakukan peninjauan langsung harga beras di pasar-pasar wilayah Provinsi Gorontalo dan tetap menawarkan beras medium kepada konsumen yang ada di wilayah Provinsi Gorontalo. (awp)





Loading...

Loading...
Loading...
Loading...