Menuju Perpindahan IKN, Ombudsman RI Temui Dubes Brasil
JAKARTA - Dalam rangka kajian Ombudsman RI terkait kesiapan infrastruktur dalam pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Penajam Paser Utara Kaltim. Anggota Ombudsman RI Hery Susanto melakukan pertemuan dengan Duta Besar Brasil untuk Indonesia George Monteiro Prata terkait pembahasan yang mendalam mengenai pengalaman Brasil pada tahun 1960 dalam pemindahan ibu kota dari Rio de Janeiro ke Brasilia, Rabu (9/10/2024) di Kedutaan Besar Brasil, Jakarta.
Dalam pertemuan ini, Hery Susanto mengatakan bahwa Ombudsman RI ingin mengetahui dari kesuksesan Brasil dalam perpindahan Ibu Kota Negara. "Pro dan kontra pasti ada dalam pemindahan ibukota negara Brasil maka kami perlu mengetahuinya karena pada dasarnya Indonesia ada beberapa kesamaan dengan Brasil," jelas Hery.
Hery Juga mengatakan bahwa pemindahan ini merupakan salah satu prioritas pembangunan Pemerintah Indonesia yang diharapkan dapat mengubah orientasi pembangunan menjadi lebih berkeadilan dan mempercepat transformasi ekonomi Indonesia yang selama ini terpusat di Pulau Jawa. Pemindahan ini membutuhkan waktu dan proses yang panjang, serta memiliki berbagai tantangan seperti keberlanjutan pembangunan, aspek lingkungan, kesiapan infrastruktur, pemenuhan kebutuhan dasar seperti kesehatan, pendidikan, akulturasi budaya termasuk aksesibilitas terhadap pelayanan publik di pemerintah pusat.
"Mengingat begitu luas dan kompleksnya unsur-unsur pendukung Ibu Kota Nusantara (IKN), Ombudsman RI ingin memastikan dan mengawal agar pelayanan publik berjalan dengan baik, khususnya dari sisi kesiapan infrastruktur di IKN, termasuk pada masa awal pemindahan Aparatur Sipil Negara ke IKN. Oleh karena itu, untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh, Ombudsman Republik Indonesia melakukan pembahasan yang mendalam mengenai pengalaman Brasil dalam pemindahan ibu kota dari Rio de Janeiro ke Brasilia," ungkap Hery.
Duta Besar Brasil George Monteiro Prata mengatakan, bahwa membangun ibu kota yang baru bukanlah sesuatu yang mudah, IKN menjadi simbol kekayaan indonesia di mata dunia. Ada perbedaan dengan antara pembangunan IKN dan perpindahan di Brasil, di Brasil pembangunan hampir semua dana berasal dari APBN, tidak perlu teknologi yang canggih.
"Kami memberikan gaji yang diberikan 2 kali lipat, perumahan gratis, tapi tetap tidak ada yang mau pindah. Pembangunan yang diprioritaskan adalah danau dan bandara. Setelah dibangun banyak ASN yang tidak mau pindah, akhirnya setelah sekian lama baru semua mau pindah, untuk kedutaan besar yang ada di Brasil diberikan waktu 3 tahun untuk pindah. Sekarang Brasilia tingkat pendapatannya lebih tinggi dibanding kota kota lain di Brasil. Kami memberikan masukan untuk memperhatikan tentang habitat lokal yang berdampak nantinya saat melakukan pembangunan," tutup George. (HA)