Jaring Permasalahan Pupuk Bersubsidi, Ombudsman Buka Konsultasi Pengaduan Daring
JAKARTA - Ombudsman RI menyelenggarakan forum konsultasi pengaduan daring tentang permasalahan penyaluran dan penebusan pupuk bersubsidi pada musim tanam 2023, Selasa (21/2/2023). Forum ini menjadi wadah bagi masyarakat khususnya petani, penyuluh pertanian maupun distributor hingga pengecer pupuk bersubsidi untuk menyampaikan keluhan maupun permasalahan di lapangan.
Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika mengatakan, permasalahan penyaluran dan penebusan pupuk bersubsidi ini selalu muncul tiap tahunnya. "Setiap tahun selalu muncul permasalahan penyaluran pupuk bersubsidi. Ombudsman tahun lalu sudah mengeluarkan kajian terkait hal ini dan memberikan saran perbaikan kepada pemerintah," ujar Yeka.
Dalam kajian tersebut, Ombudsman menemukan ketidakakuratan data dalam sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). Misalnya, masih ditemukan perorangan yang bukan petani namun terdaftar dalam e-RDKK, adanya data ganda petani yang terdaftar dalam e-RDKK, data tidak mutakhir, petani kecil tidak terdaftar dalam e-RDKK, NIK petani di e-RDKK tidak sesuai data kependudukan, dan banyaknya data luas lahan yang homogen pada data e-RDKK.
Sedangkan pada penebusan pupuk subsidi, Ombudsman menemukan ketidaksiapan implementasi Kartu Tani secara serentak. Seperti belum optimalnya pendistribusian Kartu Tani serta belum siapnya infrastruktur pendukung seperti mesin EDC dan jaringan internet.
Untuk itu, Ombudsman menyediakan wadah bagi para petani, penyuluh pertanian maupun distributor hingga pengecer pupuk bersubsidi dapat menyampaikan keluhan dan dapat ditanggapi secara langsung oleh Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, PT Pupuk Indonesia dan Himpunan Bank Negara (Himbara) melalui forum konsultasi daring ini.
"Kegiatan konsultasi daring ini akan dilaksanakan secara rutin hingga masa tanam tahun ini selesai. Dua pekan mendatang akan digelar lagi dan kami akan laporkan progres tindak lanjut dari Kemendag, Kementan, Pupuk Indonesia maupun Himbara," ujar Yeka.
Acara ini diikuti oleh lebih dari 400 peserta dan disambut antusias oleh para petani, penyuluh pertanian maupun distributor hingga pengecer pupuk bersubsidi dari berbagai wilayah. Perwakilan dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, PT Pupuk Indonesia dan Himpunan Bank Negara (Himbara) juga memberikan tanggapan dan jawaban atas keluhan para audiens. (awp)