Gelar Pelatihan, Ombudsman RI Harapkan Peningkatan Kualitas LAHP
Bogor - Ombudsman RI selenggarakan kegiatan Pelatihan Penyusunan Laporan Akhir Hasil Pemeriksaan (LAHP) Batch 2 Tahun 2022 selama 4 hari, mulai dari 29 November – 2 Desember 2022 di Hotel Santika Bogor. Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak ada 45 peserta Asisten Muda dan Asisten Pratama Ombudsman RI, sebanyak 33 peserta dari perwakilan dan 12 peserta dari pusat.
Wakil Ketua sekaligus Anggota Ombudsman RI, Bobby Hamzar Rafinus dalam sambutannya menyampaikan Pelatihan Penyusunan LAHP Batch 2 ini begitu pentingnya.
“LAHP sebagai produk Ombudsman dalam Pasal 25 Peraturan Ombudsman Nomor 48 Tahun 2020 sudah dirumuskan apa saja yang harus ada didalam LAHP tersebut, “ ujar Bobby.
Menurut Bobby tata cara penyusunan LAHP juga telah diatur dalam Petunjuk Teknis (Juknis) Pemeriksaan Laporan. Dalam juknis tersebut juga telah disampaikan secara rinci tahapan penyusunan, isi, sistematika, penyampaian monitoring dan penyerahan hingga tahap eksekusi.
Terkait dengan LAHP, Bobby juga menyampaikan kepada peserta bahwa didalam literatur Ombudsman secara internasional ada 3 hal yang menjadi power (kekuatan) Ombudsman pada umumnya. Yang pertama adalah investigasi atau pemeriksaan. Pemeriksaan yang mengikuti “Kaidah-Kaidah Pemeriksaan yang Baik” itu sangat penting untuk kemudian disajikan dengan power yang kedua yaitu reporting.
Menurut Bobby LAHP merupakan salah satu bentuk reporting yang mencerminkan seberapa baik investigasi yang telah dilakukan. Power yang ketiga adalah rekomendasi yang dihasilkan. Mengingat ketiga power (kekuatan) dari Ombudsman tersebut maka Asisten Ombudsman yang sehari-hari melakukan fungsi-fungsi pemeriksaan laporan hingga menyusun LAHP tentu harus memiliki pengetahuan, kemampuan serta keterampilan didalam penyusunan LAHP sesuai standar ketentuan yang berlaku.
"Saya berharap bahwa skill dan knowlegde serta attitude terus berlangsung secara rutin. Artinya kegiatan pelatihan, kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap penyusunan LAHP ini hendaknya dilakukan secara rutin. Agar pada akhirnya nanti bisa menjadi satu budaya. Budaya menyusun LAHP yang tertib, berkualitas dan yang dapat dipercaya," pungkas Bobby.
Bobby juga berharap pertemuan offline ini juga dimanfaatkan untuk meningkatkan silaturrahim, kekompakan dan juga saling bertukar pikiran yang nantinya akan mendorong kinerja masing-masing setelah kembali ke tugasnya. (fat)