Diberi Tiga Catatan dari Ombudsman Saat Sidak, Ini Komentar Pertamina
JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman RI memberi tiga catatan kepada Pertamina saat melakukan inspeksi dadakan ke Terminal BBM Plumpang pasca-Lebaran lalu.
Catatan tersebut meliputi tidak adanya pejabat Pertamina di lokasi saat sidak dilakukan, kemudian penjagaan terminal yang sangat longgar, serta tak ada tenaga medis yang bersiaga di terminal BBM.
Padahal, lokasi tersebut merupakan salah satu objek vital untuk menerima, menyimpan, dan menyalurkan BBM ke wilayah DKI Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat.
General Manager PT Pertamina (Persero) MOR IV, Tengku Fernanda, menanggapi soal catatan tersebut.
Pertama, soal tidak adanya pejabat yang bertanggungjawab terhadap terminal tersebut.
"Saat Ombudsman sidak, pimpinan atau operation head sedang tidak ada di lapangan. Saat itu lagi jam makan siang dan shalat Jumat," ujar Fernanda di kantor Ombudsman, Jakarta, Selasa (18/6/2019).
Di lokasi sidak pun hanya sedikit staf yang terlihat. Meski petugasnya tidak banyak, Fernanda memastikan aktivitas tetap berjalan lancar karena Pertamina sudah menerapkan sistem otomatis secara keseluruhan.
Selain itu, terdapat petugas yang berjaga selama 24 jam di ruang kontrol untuk memantau penyaluran BBM di mobil tangki.
Catatan kedua, terkait longgarnya pengamanan di terminal BBM, Fernanda tak menampiknya. Ia mengakui bahwa penjagaan di sana memang kurang ketat sehingga menimbulkan potensi gangguan keamanan.
"Kami berterima kasih sekali atas temuan ini. Ini jadi pemikiran kami untuk memperketat lagi karena terminal BBM Plumpang bisa dibilang jantung suplai ke DKI dan sebagian Jabar," kata Fernanda.
Fernanda memastikan Pertamina akan mengevaluasi soal keamanan di sana.
Ketiga, masalah tak tersedianya tenaga medis. Fernanda mengatakan, saat masa arus mudik dan arus balik Lebaran, fokus utama mereka adalah melayani publik sebaik-baiknya dengan memastikan ketersediaan BBM di SPBU.
Artinya, penjualan di SPBU meningkat seiring banyaknya jumlah kendaraan yang lewat sehingga para petugas SPBU harus bekerja tanpa henti sepanjang shift-nya. Petugas pun kekurangan waktu istirahat.
Tenaga medis berupa perawat dan
dokter di terminal BBM Plumpang pun disebar ke SPBU yang membutuhkan
untuk membantu menjaga kesehatan para petugas.
"Tenaga medis dan bahkan ambulance kita sediakan untuk masyarakat umum
yang bermasalah soal kesehatannya," kata Fernanda.