• ,
  • - +
Demo Makan Korban, Ombudsman Minta Polri Gelar Investigasi Terbuka
Kliping Berita • Senin, 30/09/2019 •
 
IMM Banyumas menggelar aksi teatrikal mengecam kekerasan aparat yang diduga menewaskan dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (27/9/2019). (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta- Ombudsman RI meminta Polri menginvestigasi korban demo berujung ricuh yang terjadi sepekan belakangan. Namun, Ketua Ombudsman RI Amzulian menekankan agar investigasi dilakukan secara terbuka.

"Tadi sudah saya tegaskan, lakukan investigasi terbuka, jangan investigasi sendirian, supaya dipercaya masyarakat," kata Ketua Ombudsman Amzulian Rifai dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (30/9/2019).

Amzulian menegaskan bahwa investigasi tersebut adalah kewenangan Polri, yang tidak perlu campur tangan Ombudsman.

"Ombudsman nggak perlu dilibatkan, kita ini mengawasi. Kalau kita bagian dari pengawasan di dalam, seakan-akan nanti kita bertanggung jawab karena kita bagian dari investigasi itu," kata Amzulian.

Sebelumnya, ada dua mahasiswa tewas dalam demonstrasi tolak RUU bermasalah di Kendari, Sulawesi Tenggara. Satu di antaranya, yakni Himawan Randi, tewas karena luka tembak dalam aksi demonstrasi tolah pengesahan RKUHP yang digelar di DPRD Sulawesi Tenggara, pekan lalu.

Menurut laporan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), ada banyak demonstran di berbagai wilayah yang luka-luka akibat kekerasan aparat dalam unjuk rasa tanggal 23-25 September 2019.

Sampai Kamis (26/9/2019) Kontras sudah menerima 125 aduan demonstran, yang mayoritasnya terkait dengan kekerasan aparat.

Aduan para demonstran itu meliputi tindak penganiayaan, penembakan gas air mata, penangkapan, peluru karet, pelemparan batu, pengeroyokan, serta orang hilang/belum ditemukan.





Loading...

Loading...
Loading...
Loading...