Antisipasi Gagal Panen, Ombudsman Berikan Saran Kepada Bulog Kalimantan Selatan
Banjarmasin - Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika memberikan saran untuk Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kanwil Kalimantan Selatan untuk mengatasi gagal panen di tahun depan. Pasalnya, saran yang diberikan juga untuk mengantisipasi adanya resesi dan krisis pangan global di tahun depan.
"Harus ada kerja sama dengan petani untuk membangun kepercayaan kepada Bulog dengan menggunakan membawa 3T (truk, timbangan, tunai) sehingga petani dapat langsung menjual hasil panen kepada Bulog dan meminimalisir persaingan dengan mitra di daerah," jelas Yeka dalam tinjauannya ke Gudang Bulog Kalimantan Selatan, Rabu (3/11/2022).
Ia mengatakan, dengan membawa 3T langsung ke petani, maka akan mempercepat peningkatan stok beras. Bulog juga dapat mengetahui kenaikan harga yang terjadi saat ini berada pada perani atau pada mitra.
Selain itu, 3T yang dilakukan juga dapat mengantisipasi terjadinya lonjakan harga ketika Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 terkait Cadangan Beras Pemerintah baru diterbitkan. Namun harus didukung dengan infrastruktur melalui dana APBN. Sehingga akan terbangun stabilitas antara petani dengan konsumen.
"Bulog merupakan instrumen yang penting dalam perlindungan bagi petani dan konsumen dalam hal stabilitas, kalau ada rezim kita yang menginginkan kita liberal, dan membebaskan Bulog, tapi jika suatu saat terjadi kegagalan panen dan kemiskinan maka siapa yang akan bertugas untuk menyajikan pangan," ucap Yeka.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bulog Divisi Regional Kalimantan Selatan, Muhammad Imron Rosidi, mengatakan bahwa pihaknya sudah terjun, sudah ada satker dan satgas namun pada dasarnya pihaknya kalah bersaing dengan mitra. Pasalnya, ketika petani sedang terdesak membutuhkan dana, maka petani akan menjual kepada mitra sebelum dipanen oleh petani.
"Kami kalah saing dengan mitra-mitra yang ada karena infrastruktur yang kita miliki tidak sebanding dengan mitra, selain itu dana yang dikeluarkan oleh Bulog harus seimbang dengan stok yang ada di gudang," jelas Imron.
Kepala Audit Perum Bulog Kalimantan Selatan, Iwan menyampaikan bahwa pihaknya akan mengantisipasi Perpres Nomor 125 Tahun 2022, dengan membenah diri untuk perbaikan secara berkelanjutan. (HA)