Alvin Lie: Sriwijaya Air Sebaiknya Berhenti Operasi Saja
Hubungan maskapai penerbangan Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia kembali memanas. Garuda memutuskan untuk tidak lagi kerja sama operasional (KSO) dengan Sriwijaya Air.
Anggota Ombudsman RI yang juga pengamat penerbangan, Alvin Lie, menyarakan agar Sriwijaya Air menghentikan seluruh operasionalnya.
"Secara peraturan AOC (Air Operator Certificate), Sriwijaya Air sudah tidak memenuhi syarat. Jadi berhenti operasi saja," kata Alvin Lie kepada kumparan, Kamis (7/11).
Adapun beberapa syarat yang dimaksud adalah, terkait safety preventive measures, kejelasan tentang kualitas pelayanan terhadap konsumen, dan masa kerja dewan direksi sementara yang sudah habis.
Sementara itu, PT Gapura Angkasa menghentikan layanan jasa kebandarudaraan bagi maskapai di bawah Sriwijaya Air Group yakni Sriwijaya Air dan NAM Air, mulai Rabu (6/11). Akibatnya sejumlah penerbangan Sriwijaya tertunda atau bahkan dibatalkan, seperti yang terjadi di Bandara Samratulangi, Manado.
Seiring dengan penghentian layanan dari PT Gapura Angkasa, kerja sama operasi maskapai tersebut dengan Garuda Indonesia, juga kembali terputus.
Mengutip pernyataan Direktur Pemeliharaan dan Layanan PT Garuda Indonesia Tbk (Persero), Iwan Joeniarto, disebutkan Sriwijaya tidak akan lagi menjadi anggota Garuda Indonesia Group.
"Hubungan antara Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Group akan dilanjutkan pada basis bisnis to bisnis," tulis Iwan dalam pernyataan yang salinannya diperoleh kumparan, Rabu (6/11) malam.
Namun, Iwan Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan, belum bisa dikonfirmasi atas pernyataan tersebut.
Dalam pernyataan yang sama, Iwan Joeniarto, menjelaskan sebelumnya pengoperasian Sriwijaya Air Group di bawah Garuda Indonesia Group, merujuk pada status kerja sama manajemen antara PT Sriwijaya Air ("Sriwijaya") dan PT Citilink Indonesia ("Citilink") anggota Grup Garuda Indonesia ("Garuda").Â
