24 FKRTL di Babel Kerjasama dengan BPJS Kesehatan, Tegaskan Mitra Komitmen Tingkatkan Mutu Layanan
BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Kota Pangkalpinang turut bekerjasama dengan 160 fasilitas kesehatan (Faskes) di Bangka Belitung, dengan rincian sebanyak 136 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 24 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL).
Guna meningkatkan mutu layanan berbasis digital, BPJS Kesehatan Cabang Pangkalpinang gelar sosialisasi dan pertemuan dengan Dinas Kesehatan, Ombudsman, dan semua pihak rumah sakit yang menjadi mitra FKRTL di Sol Marina Hotel, Kamis, (9/3/2023).
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pangkalpinang, Harry Nurdiansyah mengatakan sosialisasi dan pertemuan yang diselengarakan dengan stakholder terkait menjadi wujud implementasi antrian online yang menjadi komitmen bersama dalam meningkatkan mutu layanan.
"Untuk mitra kita di FKRTL ini kondisi sekarang ada 24 rumah sakit maupun klinik utama. Namun untuk pelayanan antrian online yang menjadi komitmen kami untuk memudahkan pasien memang baru 91 persen yang melayi atau sebanyak 21 rumah sakit ataupun klinik. Melaui kegiatan ini harapannya semua bisa berkomitmen untuk memerapkan antrian online yang mempermudah dan memberikan kepastian bagi peserta BPJS Kesehatan," ungkap Harry, (9/3/2023).
Harry menekankan agar pihak rumah sakit yang menjadi mitra binaan untuk setara melayani masyarakat, baik peserta BPJS Kesehatan ataupun masayarakat umum.
"Jadi memang pelayanan peserta BPJS Kesehatan ini menjadi topik keluhan yang masih terjadi, makanya dengan pertemuan yang melibatkan pihak rumah sakit agar betkomitmen menyetarakan pelyanan dan tidak dibedabedakan antara peserta BPJS dan non peserta. Karena pada dasarnya peserta mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan optimal dari rumah sakit," ujarnya.
Kata Harry, dalam memastikan mutu pelayanan yang baik, pihaknya akan terus melakukan monitoring evaluasi dan analisa langsung ke fasilitas kesehatan yang menjadi mitra BPJS Kesehatan.
"Poosisi kami ( BPJS Kesehatan-red) dan mitra ini seimbang, dengan ini kita ingin mempertegas komitmen pelayanan agar rumah sakit menjaga mutu layanan sehingga masyarakat dapat dengan mudah, fasih dan tidak ada diskriminasi. Tentunya kita akan memantau langsung dan memastikan mitra seperti rumah sakit, puskesmas secara rutin sebagai bahan pertimbangan penilaian kedepannya," jelasnya.
Sementara itu, terkait pengunaan aplikasi mobil JKN, Harry menyebutkan saat ini masih belum cukup banyak. dia berharap melalui sosialisasi yang saat ini digencarkan dapat memberikan kemudahan bagi penguna mobil JKN.
"Sosialisasi JKM ini merupakan tugas bersama, susuai arahan ombudsman tadi karena ini memeberikan kemudahan dan mepersingkat waktu dan kepastian layanan kepada pesert agar tidak berlama-lama antrian. Dan kita berharap stakholder terkait juga dapat mensosialisasikan ini kepada masyarakat," tuturnya.
Keluhan akan Pelayanan BPJS Kesehatan Menurun
Asisten Ombudsman Babel, Landuri Gita Roshinta mengakui jika pihaknya sering mendapatkan laporan keluhan dari masyarakat terkait pelayanan BPJS Kesehatan.
Namun dia menyebut, sejak dua tahun terakhir keluhan akan pelayanan BPJS kesehatan menurun, dan tidak masuk sepuluh instansi yang mendapat keluhan banyak dari masystakat.
"Sejauh ini keluhan yang kerap kita terima di masyarakat dengan layanan BPJS Kesehatan ini berkaitan dengan implementasi penerpaan fingerprint, kartu BPJS tidak aktif karena ada tunggakan dan penangan komplain yang biasnaya masuk," ungkap Landuri.
Dia menyebut, dalam melakukan pengawalan pelayanan publik pihaknya turut melihat langsung masukan dari masyatakat dan berkoordinasi dengan instansi terkait.
"Kalau kaitannya dengan pengawal kami melihat dari kebijakan, masukan masyarakat, dan saat on the sport ke pelayanan publik. Apabila ada hal-hal yang perlu dikoordinasikan kami kordinasikan dengan pihak terkait," ucapnya.
(Bangkapos.com/Sela Agustika)
