• ,
  • - +

Artikel

Air Langka di Gang BKIA
• Selasa, 18/01/2022 •
 
Kepala Keasistenan Pencegahan Ombudsman Kalsel Muhammad Firhansyah doc Pribadi

Sebut saja nama Beliau Pak Misran, penghuni Gang BKIA yang terletak di jalan Belitung Darat Banjarmasin RT 11 ini nampak gelisah, sudah lebih satu bulan, air di tempatnya tidak mengalir. Kalaupun ada maka distribusinya sangat sedikit, bahkan ia sudah sering begadang hanya untuk menunggu tetes demi tetes air PDAM mengalir ke tempatnya.

Bagi Pak Misran ada yang salah atas pelayanan air minum di tempatnya. Sebab, selain terletak di tengah kota, kondisi langkanya air PDAM di Gang BKIA seolah "sengaja" didiamkan oleh PDAM Bandarmasih. Menurut Pak Misran kalau satu dua hari macet dengan alasan perbaikan atau musim tertentu pihaknya masih menerima. Tetapi tidak mengalirnya layanan air minum sudah masuk 30 hari lebih.

Tak hanya Pak Misran, warga Gang BKIA pun mengeluhkan hal yang sama, sudah berulangkali di antara mereka menyampaikan keluhan tetapi lagi-lagi laporan atau keluhan itu hanya menjadi "pajangan kertas" bagi perusahaan air minum itu.

Warga gang BKIA heran, sebab di gang tetangga atau sebagian besar daerah Kota Banjarmasin layanan air masih berjalan lancar. Air menjadi langka akibatnya banyak warga yang tidak bisa beraktivitas, bahkan sudah lebih 3 minggu para warga hanya mengandalkan air sumur yang secara kualitas dan keamanan sangat jauh dari harapan.

Keluhan Warga Gang BKIA inipun jadi viral, sejumlah media dan koran lokal turut memberitakan, bahkan sebagian pengamat kebijakan pelayanan publik di daerah berkomentar dengan nada kecewa dan tak percaya. Hal ini sangat aneh pasalnya layanan air minum di salah satu gang di tengah kota sudah lama menjadi "langka". Sekali lagi padahal ini di tengah kota tetapi ada masalah yang pelayanan air yang tak tersebut.

Mendeteksi kondisi tersebut, Tim Pemeriksaan Ombudsman Kalsel langsung merespons cepat, Tim Riksa langsung turun melakukan investigasi, tim langsung menyusuri jalan di gang BKIA, menghimpun satu demi satu data rumah yang belum mendapatkan layanan tersebut.

Warga Gang BKIA tiba-tiba ramai keluar rumah, satu persatu mereka menemui tim Ombudsman dan menyampaikan keluhannya. Mereka merasa kecewa dengan pelayanan yang diberikan oleh PDAM. Atas keluhan tersebut, Ombudsman Kalsel langsung meminta klarifikasi kepada PDAM Bandarmasih untuk segera menindaklanjuti keluhan yang sudah lama dirasakan warga BKIA.

Menanggapi permintaan Ombudsman, PDAM Bandarmasih segera turun melakukan pemeriksaan sejumlah pipa dan melihat apakah terjadi kebocoran yang beberapa waktu lalu terjadi pada beberapa titik pipa yang lain di Kota Banjarmasin.

Akhirnya setelah memeriksa kondisi pipa, Tim PDAM Bandarmasih berkesimpulan perlu adanya penambahan titik tapping atau koneksi pipa sekunder khususnya pada lokasi depan sekolah dasar, jadi ada perbaikan dan penambahan pada pipa tersier 6x3 inci. Setelah dilakukan intervensi akhirnya airpun mengalir deras.

Warga Gang BKIA tak henti-hentinya bersyukur sebab keluhan mereka akhirnya mendapatkan perhatian dan PDAM Bandarmasih dan serius ditindaklanjuti.

Tim Ombudsman Kalselpun kembali mengkonfirmasi kepada warga apakah air sudah mengalir dan tidak langka lagi di Gang BKIA. Wargapun dengan wajah ceria menyampaikan bahwa keluhan mereka tentang langkanya air sudah berakhir. Pak Misran dan Ketua RTpun menyampaikan terima kasih atas bantuan Ombudsman dan semua pihak media dan tokoh masyarakat. Wajah mereka yang sebelumnya cemas dan kecewa akhirnya ceria penuh semangat sebab harapan telah mewujud menjadi kenyataan.

Bagi Ombudsman Kalsel pelayanan air minum adalah pelayanan dasar yang harus menjadi prioritas. Bukankah penyediaan air bersih tanggung jawab negara apalagi mengingat UUD pasal 33 ayat (3) yang berbunyi: bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.

Ombudsman Kalsel terus mengingatkan kepada PDAM di daerah untuk serius menjaga kualitas layanan bagi pelanggan dan publik. Sebab air adalah sumber penting bagi manusia. Maka dari itu, jaga kualitas dari hulu sampai hilirnya, distribusikan dengan baik ke publik serta percepat penyelesaian problem yang masih menjadi hambatan dan perhatian masyarakat.

Sebab air adalah berkah dan karunia Tuhan dan ia menjadi hak bagi makhlukNya sekalian alam. (MF)


Loading plugin...



Loading...

Loading...
Loading...
Loading...