Terima Mahasiswa Magang, Ombudsman Bali Yakin Menjadi Second University
DENPASAR- Terhitung sejak awal Maret 2021 hingga enam bulan ke depan, dua orang mahasiswa dari Universitas Pendidikan Nasional Denpasar, Wresya Tri Noviandisri dan Hermansya Bapa Ama Lele akan berkelas di Kantor Ombudsman Perwakilan Bali. Mahasiswa jurusan Ilmu Admnistrasi Negara Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial ini akan mempelajari berbagai hal terkait ke-Ombudsmanan dalam program studi magang. Adapun program magang ini merupakan bagian dari konsep Kampus Merdeka yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Menurut salah satu mahasiswa, Wresya, dirinya mengaku sangat bersemangat untuk bisa magang di kantor Lembaga Negara pengawas pelayanan publik ini. Mengingat sejauh ini ia baru sekedar mendengar nama dan kegiatan Ombudsman, namun belum memahami secara mendalam apa itu Ombudsman dan bagaimana melaksanakan kerjanya. "Tentu kami berdua sangat senang bisa magang di sini, di samping Ombudsman ini merupakan lembaga negara yang relatif baru di Bali. Kami juga penasaran bagaimana "dapur" Ombudsman Bali dalam melaksanakan tugas-tugasnya," ujar mahasiswa asal Bandung ini.
Pandangan yang sama juga diungkapkan oleh Hermansya. "Saya yakin akan banyak manfaat yang kami peroleh dalam program magang ini, apalagi ini kan sangat pas dengan disiplin ilmu yang sedang saya tempuh," kata Herman, mahasiswa asal Sumba Nusa Tenggara Timur ini.
Selama hampir sepekan magang, mereka mengungkapkan bahwa sudah mendapatkan banyak pengenalan dan informasi terkait Ombudsman dari para Asisten Ombudsman yang menjadi "dosen" mereka selama satu semester ke depan.
Beberapa materi ke-Ombudsmanan tersebut antara lain sejarah Ombudsman, tugas, pokok, fungsi dan wewenang Ombudsman sesuai Undang-Undang No 37 Tahun 2008. Selain itu juga pemahaman mengenai apa itu maladaministrasi dan bentuk-bentuknya. "Kami jadi paham sekarang, ternyata kami pernah juga mengalami perlakukan maladministrasi. Sekarang jadi tahu, jika ada saluran untuk melaporkannya," kata Wresya.
Bahkan, lanjut Wresya, kita juga mendapat materi bagaimana alur Asisten Ombudsman dalam menangani laporan yang masuk. Mulai dari tahap verifikasi di tingkat bidang Penerimaan dan Verifikasi Laporan hingga berlanjut ke tingkat pemeriksaan di keasistenan bidang Penyelesaian Laporan. Di bagian lain, ada juga keasistenan bidang Pencegahan yang bertugas memberikan sosialiasasi, edukasi dan pencegahan di masyarakat.
Dalam program ini, para mahasiswa magang akan didampingi oleh para Asisten Ombudsman Bali secara bergiliran di masing-masing keasistenan. Dengan demikian, mereka akan paham lebih dalam bagaimana sistem kerja Ombudsman. "Tentu saja dengan tetap memperhatikan prinsip kerahasiaan yang dipegang oleh Ombudsman," kata anggota keasistenan Bidang Pencegahan, Dani Marsa Arya Putri, sebagai penanggung jawab penerimaan program magang ini.
Sementara itu, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Bali, Umar Ibnu Alkhatab saat memberikan pengarahan dan menyampaikan kepada para mahasiswa magang untuk memanfaatkan waktu satu semester secara maksimal dan serius belajar. "Jangan sungkan-sungkan untuk bertanya kepada para Asisten yang mendampingi selama belajar di Ombudsman.
Program ini sekali lagi membuktikan bahwa eksistensi Ombudsman Bali sudah dinilai mampu menjadi "second university" bagi mahasiswa di Bali. Hal ini disebabkan karena bukan untuk yang pertama kalinya Ombudsman Bali menerima mahasiswa magang. Namun kali ini dengan durasi yang cukup lama, yakni satu semester. Umar berharap, ilmu yang diperoleh selama belajar di Ombudsman bisa diterapkan di masyarakat. Setidaknya memberikan edukasi jika melapor ke Ombudsman merupakan saluran yang tepat jika mengalami maladminitrasi atau kecewa dengan layanan penyelenggara layanan masyarakat.Â