Pemimpin = Pelayan Publik
Sosok pemimpin sangat
strategis peranannya tidak hanya dalam berorganisasi namun juga dalam
mewujudkan kesejahteraan masyarakat luas. Hal ini dikarenakan pemimpin dapat
menentukan ke arah mana dan langkah-langkah untuk mencapai tujuan dengan
mengkoordinir para pegawainya. Baik dan buruknya sifat pemimpin akan
berpengaruh dalam pencapaian target kerja atau visi misi yang sudah
dicanangkan. Lantas, bagaimana figur pemimpin yang sebenarnya kita cari dan
butuhkan?
Pengertian Pemimpin
Menurut Kartini
Kartono (1994: 33) Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan
kelebihan khususnya kecakapan dan kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu
mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas tertentu, demi
pencapaian satu atau beberapa tujuan.Tak sedikit para pakar yang mendefinisikan
pemimpin sebagai sosok yang paling berpengaruh dalam berorganisasi. Secara
sederhana pemimpin dapat diartikan sebagai seseorang yang memiliki kemampuan
untuk mengarahkan bawahannya untuk mencapai tujuan.
Secara umum fungsi
pemimpin adalah sebagai koordinator, pengendali , perumus kebijakan, teladan
dan pengayom bagi bawahannya dalam suatu organisasi. Namun, apabila dipandang
dari sudut penyelenggaraan pelayanan publik, fungsi pemimpin lebih luas lagi
karena pemimpin juga mempunyai fungsi sebagai pemberi layanan. Dalam
penyelenggaraan pelayanan publik, sosok pemimpin memainkan peranan yang cukup
luas. Pemimpin (seperti Pimpinan Kementerian/Lembaga, Gubernur,
Bupati/Walikota) juga berperan sebagai Pembina Pelayanan Publik. Tentunya
sangat besar tanggungjawab jawab seorang pembina layanan publik karena harus
selalu dapat memastikan pelayanan yang diberikan berkualitas.
Kriteria Pemimpin
Ideal
Menentukan sosok
pemimpin yang ideal memang selalu menimbulkan perdebatan. Dalam memandang figur
pemimpin tak lepas dari sisi subyektivitas sehingga sangat beragam kriteria
pemimpin yang ideal tadi. Di antara banyaknya kriteria tentang sosok pemimpin,
sebenarnya Pancasila mempunyai kriteria tersendiri terkait sosok pemimpin tadi.
Pancasila sebagai falsafah bangsa sudah memberikan contoh asas-asas utama dalam
kepemimpinan yang berorientasi dalam memberikan pelayanan kepada orang lain.
Pertama, Ing Ngarsa
Sung Tuladha. Secara umum sifat itu yang harusnya dimiliki oleh
seluruh pemimpin. Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan
dirinya pola anutan dan ikutan bagi orang-orang yang dipimpinnya. Sosok
pemimpin harus dapat memberikan teladan yang baik dalam seluruh aspek. Teladan
dalam bersikap, teladan dalam kedisiplinan, teladan dalam bertanggung jawab dan
tentu saja pemimpin harus menjadi teladan dalam memberikan layanan.
Kedua, Ing Madya
Mangun Karsa. Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan
berkreasi pada orang-orang yang dibimbingnya. Pemimpin yang memiliki kemampuan
untuk menggugah bawahannya untuk mengembangkan inovasi dan kreasi dalam
pelaksanaan tugas saat ini sangat jarang. Kebanyakan tugas-tugas dalam
mengembangkan kreasi hanya dibebankan kepada pegawai saja, padahal figur
pemimpin yang visioner sangat penting untuk memantik semangat untuk berkreasi
guna kepentingan organisasi, terlebih dalam mengembangkan inovasi layanan.
Ketiga, Tut Wuri
Handayani. Pemimpin harus mampu mendorong orang-orang yang dibawahnya berani
berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab. Selama ini istilah Tut Wuri
Handayani ini seolah-olah hanya wajib dimiliki oleh para pendidik saja. Namun
setiap pemimpin pun wajib memiliki kemampuan untuk memberikan dorongan moral
dan motivasi kepada pegawai/bawahannya untuk berani berjalan di depan dan sanggup
bertanggung jawab.
Pelayan Publik
Orientasi sosok
pemimpin saat ini sudah wajib diubah. Semula pemimpin dipandang sebagai
"raja" dan menerima banyak kemudahan dan kenyamanan. Kini sosok
pemimpin sudah harus bergeser maknanya. Pemimpin adalah pelayan publik.
Begitulah seharusnya. Kehadiran pemimpin sudah bukan lagi hanya semata-mata
untuk pemenuhan kewajiban mengisi jabatan struktural. Namun sosok pemimpin
harus bisa memberikan pelayanan yang baik bagi setiap orang yang dipimpinnya
bahkan kepada masyarakat luas.
Pemimpin adalah
pelayan publik sebenarnya sudah cukup lama dikenalkan oleh Greenleaf (2002).
Greenleaf berpendapat bahwa kepemimpinan pelayan /servant leadership
sangat diperlukan penerapannya di suatu tempat kerja. Kepemimpinan
pelayan tersebut merupakan suatu model kepemimpinan yang memproritaskan
pelayanan kepada pihak lain, baik kepada pihak karyawan, pelanggan atau
masyarakat sekitar. Selain itu Greenleaf juga mempunyai pandangan bahwa hal
pertama kali yang perlu dilakukan oleh seorang pemimpin besar adalah melayani
orang lain dengan tujuan motivasi yang ada pada dirinya sendiri.
Pemimpin adalah pelayan publik yang memberikan pelayanan kepada orang lain, termasuk kepada bawahan
akan semakin menumbuhkan keterikatan yang kuat antara pimpinan dan juga
bawahan. Keterikatan antara pemimpin dan bawahan tadi akan memberikan dampak
yang positif dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab karena memiliki satu
pemahaman yang sama dalam memberikan layanan tentunya akan memudahkan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Publik membutuhkan
pemimpin pelayan. Percepatan perbaikan kualitas pelayanan dimulai dari komitmen
pemimpin. Tanpa adanya komitmen pemimpin, tak mungkin pelayanan publik ke
masyarakat dapat berkualitas. Hal ini beralasan, lihat saja sejak
diterbitkannya UU 25/2009 tentang Pelayanan Publik. Masih sangat banyak
pemimpin organisasi penyelenggara pelayanan publik yang masih belum mematuhi
dan menerapkan setiap ketentuan yang terdapat dalam Undang-undang tersebut.
Sosok Pemimpin =
Pelayan Publik
Jika seorang
pemimpin sangat menyadari bahwa tugas utamanya adalah memberikan pelayanan
kepada publik, kesejahteraan masyarakat pasti akan bisa dicapai. Karena prinsip
kepemimpinan yang diterapkan akan selalu berorientasi pada kepuasan masyarakat.
Namun yang menjadi catatan adalah, apakah saat ini ada pemimpin pelayan publik
tersebut? Jawabannya ya tentu saja ada. Seringkali kita jumpai sosok pemimpin
pelayan tersebut dalam setiap berorganisasi. Saat sosok pemimpin pelayan tadi
hadir dalam suatu organisasi terkhusus dalam organisasi penyelenggara pelayanan
publik, bisa dipastikan akan terdapat perbaikan pola kerja yang mengedepankan
pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Sosok pemimpin
pelayan publik adalah aset penting yang harus kita jaga. Kehadiran pemimpin
pelayan tadi bisa dipastikan akan memberikan kontribusi yang besar dalam
kemaslahatan masyarakat. Karena pemimpin tadi bekerja bukanlah untuk
mendapatkan pujian, penghargaan ataupun tanda jasa. Mereka benar-benar bekerja
memberikan pelayanan kepada siapa pun baik kepada bawahannya dan masyarakat
dengan sebaik-baik layanan. Tak jarang kita jumpai sosok pemimpin pelayan tadi,
apabila sudah masuk ke suatu organisasi pelayanan publik, yang semula performa
pelayanannya buruk pun bisa berubah menjadi baik.
Teladan,
integritas, komitmen, etos kerja, profesionalitas dan tanggung jawab yang
ditunjukkan oleh pemimpin pelayan sudah wajib diterapkan dalam setiap lini
penyelenggaraan pelayanan publik. Pemimpin sudah seharusnya berdiri di depan
untuk menjadi teladan dan memberikan pelayanan kepada mereka yang dipimpin dan
kepada masyarakat. Pemimpin harus berdiri di tengah untuk memantik dan menggugah
motivasi dan inovasi dalam peningkatan kualitas layanan. Dan seorang pemimpin
juga harus bisa berdiri di belakang untuk mendorong bawahannya dalam
menyelenggarakan pelayanan publik yang prima. Semoga ke depannya akan banyak
hadir figur pemimpin pelayan yang akan memberikan pelayanan terbaik dalam
penyelenggaraan pelayanan publik yang berkualitas di Indonesia. (KCF)