• ,
  • - +

Artikel

Ombudsman Kalsel Sampaikan Kiat Pelaksanaan Pemilu Berintegritas
• Rabu, 11/11/2020 • Zayanti Mandasari
 
Poster Kegiatan Webinar Nasional

Banjarmasin- Kepala Ombudsman RI Perwakilan Kalsel, Noorhalis Majid, menjadi narasumber dalam Webinar Nasional, dengan tema "Mewujudkan Pilkada Serentak 2020 yang Berintegritas di Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan" pada Selasa (10/11).

Dalam paparannya, Noorhalis menekankan pentingnya integritas dalam pelaksanaan pemilu. "Posisi Ombudsman sebagai bagian hulu yang menerima dan memperhatikan apakah dengan pemimpin baru yang terpilih, mampu melakukan perbaikan pelaksanaan pelayanan publik yang optimal."

Lebih lanjut, Noorhalis menekankan jika penyelenggaraan pemilu dilakukan dengan integritas, maka penyelenggaraan pemilu akan optimal. Noorhalis yang juga sebelumnya pernah menjabat sebagai anggota KPU, menjelaskan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan sebuah pemilu memang tidak sedikit, sehingga diharapkan pelaksanaannya akan berbanding lurus dengan kualitas pemimpin yang diperoleh dari hasil pemilu tersebut.

Noorhalis juga mengingatkan, dalam penyelengaraan pemilu, netralitas ASN juga wajib dilaksanakan. Hal ini untuk mewujudkan sekaligus mencontohkan sikap integritas ASN kepada masyarakat umum. Tak lupa, Noorhalis juga menghimbau kepada masyarakat, khususnya pemuda untuk menjadi pemilih yang cerdas, karena dari pemilih cerdas mampu melahirkan pemimpin yang berkualitas dan diharapkan mampu membawa kesejahteraan. 

Webinar Nasional yang diselenggarakan oleh Dewan Kehormatan Penyelenggaraan Pemilu tersebut turut dihadiri oleh empat narasumber lainnya, yakni Dr. Ida Budhiati, S.H., M.H (Anggota DKPP RI), Prof. Dr. Abdul Halim Barakatullah, S.H., M.Hum (Dekan FH ULM), Prof. Dr. Ni'matul Huda, S.H. M.Hum (Guru Besar FH UII) dan Dr. Mohammad Effendy, S.H. M.H (Dosen FH ULM).  Sebagai penutup, Noorhalis membawakan sebuah kutipan dari  Muhammad Hatta yang berbunyi, "kurang pintar bisa diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengamatan, namun tidak jujur itu sulit diperbaiki," pungkas Noorhalis.





Loading...

Loading...
Loading...
Loading...