Ombudsman Kalsel Ajak Mahasiswa Melek Maladministrasi Pelayanan Publik.
Banjarmasin - Menurutnya selain perbuatan melawan hukum. Maladministrasi adalah salah satu bahaya laten yang perlu dicegah dan diberantas dalam sistem pelayanan publik di suatu negara. Bahkan maladministrasi adalah pintu masuk terjadinya tindak pidana seperti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.
"Kampus selain pusat membangun peradaban pendidikan, juga berkewajiban untuk memberi contoh bagaimana pelalayanan publik yang berkualitas. Salah satunya mencegah (melek) maladministras " Ujarnya.
Himbauan itu disampaikan Asisten Ombudsman Kalsel Yeni Ariyani saat menjadi narasumber pada program Ombudsman masuk Kampus di Aula STIE Pancasetia Banjamasi, Kamis (4/4).
Yeni menegaskan, hal itu penting dilakukan, sebab jangan sampai warga kampus baik mahasiswa atau pengajar/dosen malah terjebak perilaku maladministratitf yang parah tapi tidak menyadarinya ..
Hal senada juga di sampaikan Asisten Bidang Pemeriksaan Laporan. Beni Sanjaya di waktu yang sama saat menjadi narasumber di Kampus STIA Amuntai .
Beni menyatakan warga kampus terlebih mahasiswa seharusnya memiliki kepekaan atas kondisi atau potret pelayanan publik tidak hanya di kampus tetapi di lingkungan sekitarnya.
Hal ini penting menurut Beni Agar kultur atau budaya anti maladministrasi benar benar di mulai dari Kampus sehingga berdampak pada perbaikan sistem yang lebih baik.
Seperti diketahui Ombudsman Kalsel setiap minggu aktif memberikan sosialisasi dan edukasi di seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta di Kalimantan selatan minimal 2 kali dalam seminggu, yang dimasukan dalam program (Ombudsman Goes To Campus) dan menargetkan di akhir tahun 2019 seluruh kampus di Kalsel sudah mendapatkan sosialisasi ,baik tentang Ombudsman, pelayanan publik dan maladministasi. (ORI-Kalsel)
