• ,
  • - +

Artikel

Ombudsman Jateng Sidak Harga Beras ke Pasar Tradisional
• Selasa, 17/03/2020 • Nafi Alrasyid
 
Siti Farida, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jawa Tengah saat melakukan Pantau Harga Beras.

Semarang - Ombudsman Republik Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Tengah melakukan Inspeksi Mendadak (sidak) terkait harga kebutuhan pokok di beberapa sentra perdagangan di Kota Semarang, salah satunya di Pasar Dargo Kota Semarang, Senin (16/3). Dipilih pasar Dargo karna merupakan pasar tradisional terbesar kedua setelah Pasar Johar (sedang direnovasi) yang merupakan pusat pemasok beras dan kebutuhan pokok bagi warga Kota Semarang.

Salah satu distributor, A Hwan pemilik Toko Unggul, menjelaskan kepada Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah bahwa, untuk stok dan pasokan beras masih stabil, belum ada peningkatan signifikan dari daya beli masyarakat serta harga masih normal. Untuk beras IR64 dengan kualitas standar masih di kisaran harga Rp9.600 (sembilan ribu enam ratus rupiah) per kilogram dan beras Mentik Wangi di kisaran Rp12.600 (dua belas ribu enam ratus rupiah) per kilogram.

Siti Farida, Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Jawa Tengah menuturkan, "Kami melakukan sidak pasar ini untuk mengetahui dampak virus Corona kepada masyarakat langsung, dari sini kami melihat tidak ada perubahan signifikan. Kami juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak Panic Buying". Siti Farida juga menyampaikan, perlu ada koordinasi dari dinas terkait terkait penjaminan stok bahan pokok dan pemberian informasi stok kepada masyarakat untuk mencegah kepanikan.

Pada saat yang sama, Tim Ombudsman RI Perwakilan Jawa Tengah melanjutkan sidak ke pusat ditributor Kencana Agung, dalam kesempatan tersebut Tim Ombudsman ditemui oleh Bapak Agus selaku manajer distribusi. Dirinya menyatakan, "Untuk harga beras tidak ada lonjakan dan cenderung stabil karena supply beras dari lokal, sedangkan harga gula sudah merangkak naik dari Januari sampai Maret ini sebesar Rp6.000".

Dalam kesempatan itu juga Agus menyampaikan mengenai penyebab kenaikan harga dan kelangkaan gula, yang dikarenakan stok gula impor dari Thailand dan India tidak dapat masuk ke Indonesia akibat dari antisipasi penyebaran virus Corona. (ori-jateng, na).





Loading...

Loading...
Loading...
Loading...