Jemput Bola Pada Titik Keramaian
Keerom - Kepala Keasistenan Penerimaan dan Verifikasi Laporan Ombudsman RI Perwakilan Papua, Yairus Ambon mengucapkan terima kasih atas kesediaan Pemerintah Kabupaten Keerom khususnya Dinas Dukcapil Kabupaten Keerom yang telah mempersilahkan Ombudsman untuk membuka stand pengaduan PVL On The Spot dalam rangka penerimaan laporan dan konsultasi secara langsung kepada masyarakat di Kantor Dukcapil Kabupaten Keerom.
"Tujuan dari kegiatan PVL OTS ini adalah untuk menjemput bola. Selama ini masyarakat hanya melakukan pengaduan dan konsultasi secara langsung di Kantor Ombudsman ataupun media sosial Ombudsman, tetapi 2 tahun terakhir ini kami membuka stand di titik yang ramai pengunjung, salah satunya pada Dinas Dukcapil Keerom saat ini. Laporan ataupun konsultasi yang kami terima bukan hanya terkait pelayanan Dukcapil saja, tetapi masyarakat juga dapat mengadukan pelayanan pada OPD lainnya termasuk pelayanan Kantor Pertanahan Kabupaten Keerom, Kepolisian Resor Keerom serta instansi lainnya yang menggunakan APBN/APBD baik sebagian maupun seluruhnya," ucap Yairus.
Hal ini disampaikannya pada penutupan rangkaian kegiatan PVL OTS yang telah berjalan selama 4 hari. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, semakin banyak masyarakat yang mengenal Ombudsman. Disisi lain, laporan pengaduan maupun konsultasi masyarakat yang diterima semakin meningkat dan jika memungkinkan, laporan ataupun konsultasi dapat diselesaikan secara langsung pada stand kegiatan PVL OTS.
Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Keerom, Yohanes Tawa mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Ombudsman dan menyampaikan akan memperbaiki apa yang menjadi catatan oleh Ombudsman kepada pelayanan Dukcapil Keerom.
"Kami akui pelayanan kami belum maksimal. Harapannya ditahun 2022 kami dapat menganggarkan dana untuk perbaikan gedung kami karena hingga saat ini kantor kami belum sesuai dengan standar pelayanan. Contohnya saja ruang tunggu yang tidak memadai karena tidak dapat menampung semua masyarakat yang mengantre, sehingga masyarakat harus berdiri dan menunggu diluar kantor. Contoh lainnya adalah alur pelayanan yang tidak jelas, karena sulit untuk mengatur ruangan yang sempit, ungkap Yohanes.
Sekda Kabupaten Keerom, Daniel Pasanda mengungkapkan memahami betul kendala yang dihadapi oleh Dinas Dukcapil Keerom.
"Dalam waktu dekat, kami akan membahas hal ini bersama Bupati. Apakah kedepannya akan menganggarkan untuk pembangunan gedung baru Dinas Dukcapil atau gedung milik Dinas Sosial digunakan oleh Dinas Dukcapil, ungkap Daniel.