Adrianus Meliala Pimpin Sidak Lapas Kelas IIB Manokwari
Ombudsman RI melakukan inspeksi mendadak (sidak) Lembaga
Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Manokwari yang dipimpin oleh Anggota Ombudsman RI Adrianus Meliala. Sidak ini dilaksanakan pada Kamis (9/01/20) pukul 09.00 WIT.
Dalam sidak yang dipimpin Adrianus tersebut, Ombudsman melihat secara langsung kondisi Lapas Manokwari. Baik sarana prasarana fasilitas Lapas, jumlah warga binaan, pengembangan kreatifitas warga binaan, hingga kondisi di sel tahanan sekaligus alokasi warga binaan dalam sel.
"Kami melihat kondisi Lapas Manokwari sangat jauh dari standar Lapas yang semestinya. Hal ini dipandang bukan hanya karena dari jumlah warga binaan yang overload karena kondisi seperti ini umumnya terjadi pada setiap Lapas yang ada di seluruh Indonesia. Namun kami juga melihat kondisi bangunan yang layak atau tidak, kondisi fasilitas penunjang kehidupan warga binaan di Lapas seperti sarana air bersih, kebersihan areal Lapas, sel tahanan, ketersediaan air bersih, dapur umum yang layak, hingga pengembangan kreatifitas warga binaan yang tidak berjalan di Lapas Manokwari", ungkap Adrianus.
"Jika melihat kondisi di Lapas Manokwari, bangunan yang digunakan memang sudah tidak layak karena merupakan bangunan tua. Ada beberapa bangunan yang sudah direnovasi namun jumlahnya tidak sebanding dengan warga binaan. Selain itu, kondisi sanitasi air yang sangat memprihatikan, dimana kondisinya sangat kotor dan tidak sehat. Kondisi sel tahanan juga memprihatinkan karena ruangan sel yang sangat padat, pengap, dan gelap", jelas Adrianus.
"Selain itu yang menjadi fokus utama kami adalah ketidaktersediaan sarana pelayanan kesehatan/poli kesehatan yang baik untuk menunjang pelayanan kesehatan pada Lapas Manokwari. Dari total 304 warga binaan yang terbagi atas 21 warga binaan wanita dan 283 warga binaan pria, hanya terdapat 2 perawat tanpa adanya dokter yang bertugas di Lapas Manokwari. Selama ini pelayanan kesehatan hanya menunggu program dari Puskesmas. Apabila ada warga binaan yang sakit maka akan dirujuk pada RSUD Manokwari. Padahal untuk kapastitas warga binaan yang jumlahnya cukup banyak tersebut seharusnya ada dokter yang bertugas", tambah Adrianus.
Hasil sidak ini selanjutnya akan disampaikan Adrianus pada kegiatan pelantikan Kepala Lapas dan pejabat lainnya se-Papua Barat pada Kanwil Kemenkumham yang diadakan pada Jumat (10/1/20) untuk menjadi atensi Kalapas Manokwari yang turut dilantik esok. "Selanjutnya temuan ini juga akan kami akumulasikan dengan beberapa temuan Ombudsman berdasarkan hasil sidak di beberapa Lapas di Jawa Barat dan akan kami sampaikan kepada Menteri Hukum dan HAM RI berserta Dirjen Pemasyarakatan untuk menjadi perhatian", tutup Adrianus.