• ,
  • - +

Kabar Perwakilan

Ombudsman Kaltara Bawa Sampel Beras yang Dikonsumsi Napi, Untuk Apa?
PERWAKILAN: KALIMANTAN UTARA • Kamis, 15/03/2018 •
 
Kepala Ombudsman Kaltara bersama asisten mengunjungi Lapas Kelas II A Tarakan , Kamis (15/03/2018)

TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Kepala Ombudsman Provinsi Kaltara Ibramsyah bersama asisten Ombudsman melakukan kunjungan ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Tarakan, Kamis (15/3/2018).

Kunjungan mendadak ini langsung disambut Kepala Lapas Tarakan RB Danang.

Ombusman melihat kondisi lingkungan para napi sangat memprihatinkan, karena over kapasitas.

Pasalnya satu ruangan diisi oleh 7 sampai 15 orang napi, padahal kapasitas ruangan itu hanya layak untuk 5 orang napi saja.

Usai melihat ruangan para napi, Ombudsman juga melihat isi dapur masakan yang disajikan para napi.

Di dapur ini Ombusman melihat beras yang dikonsumsi para napi.

Melihat beras ini, Ombudsman pun akhirnya mengambil sampel beras tersebut.

Bukan itu saja, air yang berasal dari sumur bor yang ada di lapas pun dilihat.

Melihat air ini, Ombudsman berencana akan meminta bantuan kepada laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) Tarakan untuk memeriksa kualitas air yang dikonsumsi napi, baik itu untuk minum maupun mandi cuci kakus (MCK).

Kepala Ombudsman Provinsi Kaltara, Ibramsyah mengungkapkan, kunjungannya ke Lapas Tarakan bukan untuk mencari kesalahan kondisi di lapas, melainkan untuk mencari solusi dalam melakukan perbaikan pelayanan yang ada di Lapas, karena napi juga memiliki hak-haknya memperoleh pelayanan yang baik.

"Seperti air, saya akan meminta labkesda untuk memeriksa kualitas air yang berasal dari sumur bor di lapas ini. Apakah kualitas air ini memenuhi syarat atau tidak, supaya tidak terjadi apa-apa. Untuk itulah kita bantu memberikan pelayanan kesehatan kualitas air, karenaini dikonsumsi napi," ujarnya.

Selain itu kata Ibramsyah, pihaknya juga mengambil sampel beras yang dikonsumsi para napi, untuk mengetahui beras yang dikonsumsi para napi layak atau tidak.

"Kita akan periksa berasnya, layak atau tidak. Kalau tidak layak yah akan kita bantu mengatasi permasalahan ini," katanya.

Mengenai kapasitas di ruang tahanan yang over kapasitas, menurut Ibramsyah, permasalahan over kapasitas terjadi di semua lapas di Indonesia.

Melihat kondisi inilah, seharusnya pemerintah daerah dan pemerintah provinsi turut membantu lapas.

"Pemerintah daerah dan provinsinya harusnya ikut membantu, karena TNI dan Polri saja dibantu. Oleh karena itu, hasil kunjungan kita ini akan kita rapatkan secara internal besok bersama teman-teman untuk membantu mengatasi permasalahan yang ada di lapas," ujarnya.

Kepala Lapas Tarakan, RB Danang mengucapkan terimakasih kepada Ombusman yang telah mengunjungi Lapas.

Diharapkan dengan kunjungan Ombusman dapat membantu dalam memberikan evaluasia perbaikan yang harus dilakukan di Lapas.

Terkait dengan overkapasitas ruangan bagi para napi, diakui Danang.

"Yah over kapasitas, misalnya saja untuk tahanan wanita ini hanya ada 9 kamar. Untuk 1 kamar harusnya ditempati 3 orang, namun karena jumlah tahanan wanita ada 68 orang, sehingga harus berbagi menempati 9 kamar ini. Kalau tahanan wanita mencapai 68 orang seperti ini yah sudah overkapasitas," ujarnya.



Loading plugin...



Loading...

Loading...
Loading...


Loading...
Loading...