• ,
  • - +
Optimalisasi Bandara Ahmad Yani Butuh Sinergi Semua Pihak
Kliping Berita • Kamis, 08/03/2018 •
 
Foto: suaramerdeka.com/Cun Cahya

SEMARANG,suaramerdeka.com- Optimalisasi pengoperasian bandara baru Ahmad Yani Semarang untuk mendukung sektor pariwisata dan perdagangan di Jawa Tengah butuh sinergi semua pihak, karena tidak hanya Angkasa Pura 1 sebagai pengelola bandara yang ada didalam untuk menggerakkannya.

Komisioner Ombudsman RI Alvin Lie mengatakan bandara merupakan garda terdepan dan terakhir wisatawan asing yang masuk dan keluar suatu wilayah yang harus benar-benar diperhatikan terutama dalam sisi pelayanan publik.

"Untuk bisa menuju ke pelayanan publik bagus yang berimbas kepada banyaknya wisatawan yang datang tidak hanya tugas Angkasa Pura tapi juga pemerintah daerah untuk terus mempromosikan potensi daerahnya," katanya saat menjadi pembicara dalam Focus Group Discussion dengan tema strategi optimalisasi Bandara Ahmad Yani dalam rangka meningkatkan pariwisata dan perdagangan Jawa Tengah yang diselenggarakan Kadin Jawa Tengah di Hotel Aston Inn Semarang, Kamis (8/3).

Menurutnya dengan nantinya pembangunan bandara baru Ahmad Yani diharapkan bisa menaikkan dari sisi penumpang, perekonomian dan perdagangan yang selama ini terkendala masalah kapasitas dan pelayanan yang belum maksimal.

Beroperasi 15 Mei 2018

Hariyadi Aviation and Cargo Sales Section Head Bandara Ahmad Yani menambahkan, bandara baru akan dioperasionalkan tanggal 15 Mei 2018 menjawab tantangan selama ini tentang keterbatasan bandara yang hanya berkapasitas 800 ribu penumpang setiap tahun.

Dengan luas sembilan kali dari bandara lama dan bisa menampung 7 juta penumpang dalam satu tahun akan lebih optimal dalam pelayanan tidak hanya penumpang tapi juga bisa memperluas perekonomian.

"Mendatangkan turis kita berkolaborasi dengan airline, pemerintah daerah dan dinas pariwisata dengan jualan rute ke event internasional," ucapnya.

Benk Mintosih dari PHRI Jawa Tengah yang juga pegiat pariwisata menuturkan dengan konsep unik bandara baru Ahmad Yani nantinya harus ada segala informasi yang bisa didapatkan oleh para wisatawan. Karena menurutnya selama ini touris informasi center yang ada hanya sebatas brosur-brosur minim petugas yang menjelaskan secara detail.

"Dimana ketika berkunjung semua informasi ada di situ bandara mulai dari destinasi, trasportasi, ekonomi dan lainya sehingga bisa mengangkat Semarang dan Jawa Tengah," tuturnya.

Gebrakan Baru

Heru Isnawan Ketua PHRI Jawa Tengah menjelaskan pengoperasian bandara baru Ahmad Yani nantinya jangan hanya sekedar pengoperasian biasa, harus dibuat gebrakan-gebrakan baru seperti penambahan penerbangan sehingga bisa menarik wisatawan untuk datang ke Semarang yang imbasnya juga ke kunjungan hotel-hotel akan semakin ramai.

Edy Gunawan Sekretaris Asperindo Jawa Tengah menambahkan selain untuk penumpang, bandara juga berfungsi untuk kargo dalam pengiriman ekspedisi barang. Edy menjelaskan, 70 persen ekspedisi rata-rata menggunakan kargo sehingga peran bandara dan stakeholder dalam hal ini bea cukai dalam percepatan pelayanan juga dituntut harus cepat dan bagus.

Apalagi maraknya e-commerce di 2017 dan mega e-commerce di tahun ini dengan pertumbuhan transaksi online sangat luar biasa yang sangat membutuhkan jasa ekspedisi.

"Mengharapkan terminal baru agar pelayanan Angkasa Pura in dan outnya di perbaiki karena disitu kita mendapatkan service yang baik. Disisi Ekspor dan impor diharapkan agar menghadapai mega e-commerce barang luar negeri tidak ke Jakarta dulu tapi bisa langsung ke Semarang sekaligus bisa mendukung pelayanan bea cukai," jelasnya.

(Cun Cahya /SMNetwork /CN38 )


Loading plugin...



Loading...

Loading...
Loading...
Loading...